Sunday, August 2, 2015

Sehat dan Sakit itu Nikmat

Bismillahirrahmaanirrahiim,

postingan singkat ini saya awali dengan sebuah cerita dari 2 hari yang lalu.


Disela2 penghabisan libur ini Alhamdulillah masih ada teman2 yang bisa diajak jalan. Saya berangkat seusai Jum'atan, sekitar pukul 2 siang. Waktu itu hujan cukup lebat, namun sampai di tempat janjian udah lumayan reda. Awalnya kami ketemuan di sebuah cafe, setelah itu pindah spot ke pantai. Cahaya matahari yang hangat, angin laut sepoi2 dan view pantai menemani obrolan sore kami.

Waktu balik, entah karena hujan - panas atau angin atau apapun kepala saya cukup pusing. Akhirnya abis Maghrib langsung ketiduran. Baru kebangun jam 10 malam. Abis makan, beres2, lanjut nyambung tidur.

Pas bangun bagi keesokan harinya, saya baru nyadar kalo sepanjang malam saya tidur dibawah terpaan angin ac, kebetulan swing ac-nya dimatiin, jadi anginnya terus2an kena badan. Perut saya jadi kembung dan mual, kepala pusing serta badan saya menggigil. 

Sepanjang hari saya istirahat, namun entah kenapa rasanya kondisi badan makin turun. Sampai akhirnya waktu saya ke kamar mandi, tiba2 perut kerasa panas, seluruh badan berkeringat, air kerasa sedingin es, tangan kesemutan dan nyaris mati rasa, serta mata saya berkunang2. Dengan sisa2 tenaga saya balik ke kasur dan berbaring lagi. Waktu berbaring saya kepikiran, "kemaren aku sehat2 aja, sekarang tiba2 demam, siapa yang tau kalo ini adalah akhir hidupku".

Kedengarannya ekstrim ya, hehe. Tapi emang, kayanya hal2 kaya gitu lebih sering kepikiran saat kita berada di titik bawah kita. Selama saya sehat, rasanya saya jarang sekali ingat, bahwa hidup kita ini bisa berakhir kapan saja. Waktu saya dikasi cobaan sakit sedikit aja, kepikiran kalo2 ini bisa jadi saat2 terakhir hidup saya. But, let's think again :

  1. Sakit sebagai pengingat akan titik terbawah kita
      Hmm, mungkin mengingat hal2 seperti yang saya sebutkan tadi ngga selalu punya makna negatif seperti pesimis, ngga punya semangat hidup, dll. Bisa jadi, ini adalah cara Allah mengingatkan kita kalo manusia itu bukan siapa2. Diwaktu kita ngerasa seolah-olah kita bisa memiliki segalanya, gak ada sesuatupun yang bisa menghentikan kita, Allah tunjukan kalo kuman dan virus yang bahkan ngga bisa kita liat dengan mata telanjang pun mampu mengalahkan keangkuhan kita.

Secara general bisa kita simpulkan bahwa gak selamanya kita akan terus berada diatas, suatu hari nanti akan ada masanya kita di titik bawah kita. Bagaikan sebuah titik yang ada pada tepian roda, ada kalanya diatas, ada kalanya dibawah. Jalan yang dilalui pun kadang terjal, dan bisa jadi mulus2 aja.
 
  2. Sakit sebagai penghapus kesalahan
      Sakit juga merupakan penghapus kesalahan2 kita (Umat Muslim). Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah ra, bahwa Nabi saw. bersabda yang artinya : “Tidaklah seorang muslim yang tertimpa kepayahan, penyakit, keguncangan, kedukaan, maupun kesulitan, bahkan sampai duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan menghapukan kesalahan-kesalahannya.” (Muttafaq’alaih)
Nah, jadi justru sakit adalah momen yang gak boleh kita sia-sia kan. Mumpung ketika sakit Allah hapuskan kesalahan kita, jangan lewatkan kesempatan ini begitu saja, perbanyaklah meminta ampunan atas kesalahan2 kita.

  3. Sakit sebagai pengingat akan nikmatnya sehat
      Kalo dibandingkan, seumur hidup Alhamdulillah kayanya lebih banyak sehatnya daripada sakitnya kan? Mudah2an dengan sakit yang kita alami mampu mengingatkan kita akan pentingnya mensyukuri nikmat sehat. So, selagi sehat, ayo gunakan kesehatan kita dengan sebaik2nya, dan jangan lupa syukuri nikmat sehat tersebut. Kalo kita banyak mensyukuri nikmat, insyaAllah akan ditambah lagi nikmatnya.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema’lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Q.S : Ibrahim [14]: 7)


Sungguh indah keadaan yang telah Allah ciptakan untuk manusia. Ketika kita berada di titik atas kita, kita mampu berkarya sebanyak - banyaknya untuk melakukan berbagai perbaikan di muka bumi ini. Dan ketika kita berada di titik bawah kita, Allah bukakan kesempatan untuk meminta ampunan dan sekaligus mengingatkan kita agar tidak menyimpang dari jalan yang lurus. Mungkin gak salah kalo saya mengatakan bahwa sehat dan sakit itu nikmat ya, hehe. Sayangnya barangkali masih banyak diantara kita yang lupa (sombong ketika diatas, mengeluh ketika dibawah).

Mudah2an kita menjadi orang2 yang mampu memanfaatkan segala kesempatan yang diberikan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Aamiin..

Wallahua'lam

1 comment: